Selasa, 13 Maret 2018

Rumah Adat Sumatera Utara


8+ Rumah Adat Sumatera Utara Beserta Penjelasan dan Gambar

Provinsi ini beribukota di kota Medan, yang kebanyakan dihuni oleh suku batak, yaitu suku asli sekaligus suku mayoritas disana. Batak sendiri merupakan salah satu suku di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar setelah suku Jawa.
Batak juga dikelompokkan menjadi beberapa sub suku lagi. Yaitu Batak Toba, Koro, Simalungun, Angkola, Pakpak, dan Mandailing. Masing-masing sub suku tersebut memiliki adat budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini bisa terlihat dari desain rumah adatnya.
Rumah adat di Sumatera Utara yang secara resmi di akui oleh Nasional adalah rumah adat bolon. Tapi, sebenarnya orang batak ini masih mempunyai banyak arsitektuk rumah. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai rumah adat Sumatera Utara, mari simak baik-baik ulasan di bawah ini.

rumah adat sumatera utara
Rumah adat bolon ini biasanya disebut Rumah Balai Batak Toba, dan telah diakui oleh Nasional sebagai perwakilan rumah adat Sumatera Utara. Rumah adat ini berbentuk persegi panjang, serta termasuk kategori rumah panggung. Dan hampir keseluruhannya bangunannya terbuat dari bahan alam.
Rumah panggung ini umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup bersama-sama. Kalau didaerah lain, rumah panggung sengaja dibuat untuk menghindari serangan binatang buas. Namun, rumah panggung adat bolon di buat agar memiliki kolong rumah. Kolong rumah tersebut digunakan sebagai kandang hewan pemeliharaan masyrakat batak, seperti babi, ayam, dan kambing.

Fungsi Rumah Bolon

Pada zaman dahalu, rumah balon ini merupakan rumahnya bagi 13 raja batak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, rumah adat ini kemudian dipakai oleh masyrakat umum suku batak. Untuk membantu kalangsungan hidup masyrakat suku batak, maka rumah adat ini dibagi menjadi beberapa ruangan. Dan tentunya berdasarkan fungsinya, yaitu :
  1. Ruangan Jabu Bong, ruangan ini khusus bagi kepala keluarga. Yang lokasinya berada di bagian belakang di sudut sebelah kanan.
  2. Ruangan Jabu Soding, ruangan ini khusus bagi anak perempuan. Yang lokasinya berada di bagian belakang sebelah kiri dan berhadapan dengan ruangan jabu bong.
  3. Ruanagan Jabu Suhat, ruangan ini khusus bagia anak lelaki tertua yang sudah menikah. Dan letaknya berada dibagian sudut kiri depan.
  4. Ruangan Tempar Piring, ruangan ini untuk menyambut tamu. Yang letaknya berada dibagian ruangan jabu suhat.
  5. Ruangan Jabu Tonga Rona ni Jabu Rona, ruangan ini khusus untuk keluarga. Dan ukurannya paling besar dibandingkan dengan ruangan yang lainnya. Letaknya berada di bagian tengah rumah.
  6. Kolong Rumah, ruangan ini digunakan sebagai tempat menyimpan bahan pangan dan juga untuk kandang ternak. Seperti apa yang sudah saya jelaskan diatas.
Pembagian ruangan seperti di atas tentunya tidak semua ruangan harus dipisahkan oleh dinding pemisah. Secara umum, bagian dalam rumah adalah ruang yang luas tanpa disekat. Tetapi ruangan-ruangan tersebut tentunya dipisahkan oleh aturan adat yang membatasi. Dan juga mengikat disetiap anggota keluarga maupun para tamu yang datang.

Ciri Khas dan Nilai Filosofi Rumah Balon

Rumah Bolon ini dijadikan sebagai identitas rumah adat dari Provinsi Sumatera Utara. karena dianggap mempunyai beberapa keunikan tersendiri di dalam segi desain arsitekturnya. Keunikan tersebutlah yang kemudian menjadi ciri khas dan sekaligus pembeda diantara rumah adat Provinsi lainnya di Indonesia. Ciri khas pada rumah bolon ini diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Memiliki atap yang bentuknya hampir sama dengan pelana kuda. Dengan sudut yang sangat sempit, sehingga terlihat cukup tinggi.
  2. Dindingnya pendek Tapi, cukup untuk dibuat berdiri, karena rumah adat ini tidak dilengkapi oleh plafon.
  3. Dinding dibagian atas dilengkapi berbagai anyaman yang menghiasi penampilan rumah.
  4. Dibagian atas pintu depan ada sebuah groga atau lukisan hewan. Seperti lukisan cicik dan kerbau, yang lebih dominan dengan warna merah, hitam dan putih. Gambar hewan cicak pada motif tersebut merupakan simbol dari masyrakat batak yang mempunyai rasa persaudaraan kuat antar sesamanya. Sedangkan gambar hewan kerbau merupakan simbol ucapan terima kasih.

Rumah Adat Karo

rumah adat sumatera utara
Rumah adat karo Sumatera Utara ini biasanya disebut juga sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Siwaluh Jabu sendiri memiliki pengertian atau makna sebuah rumah yang dihuni oleh delapan keluarga. Masing-masing keluarga mempunyai peran tersendiri didalam rumah tersebut.
Penempatan keluarga-keluarga dalam rumah karo ditentukan oleh adat karo. Secara umum, rumah adat ini terdiri atas Jabu Jahe (hilir) dan Jabu Julu (hulu). Jabu Jahe juga dibagi menjadi dua bagian, yakni jabu ujung kayu dan jabu rumah sendipar ujung kayu.
Namun, biasanya rumah adat ini terdiri dari delapan ruangan dan dihuni delapan keluarga. Sementara dalam rumah adat karo hanya terdapat empat dapur. Masing-masing jabu dibagi menjadi dua, sehingga terbentuk beberapa jabu-jabu. Anatara lain, sedapuren bena kayu, sedapuren ujung kayu, sedapuren lepar bena kayu, dan jabu sadapuren lepar ujung kayu.

Struktur Rumah Adat Karo

Rumah adat ini bertiang tinggi dan satu rumah biasanya dihuni oleh satu keluarga besar. Yang terdiri dari empat sampai delapan kerluarga batak. Didalam rumah tidak ada sekatan atau pemisah, jadi satu ruangan lepas.
Tetapi, pembagian ruangan tetap ada, yaitu debatasi dengan garis-garis adat istiadat yang kuat, meski pun garisnya tidak terlihat. Masing-masing ruangan mempunyai nama dan siapa saja yang harus mendiami ruangan tersebut, serta sudah ditentukan pula oleh adat.
Pembagian ruangan dalam rumah adat karo adalah sebagi berikut :
  • Jabu Bena Kayu, ruangan ini khusus didiami oleh pihak marga tanah dan pendiri kampung. Beliau merupakan penghulu atau pemimpin rumah tersebut.
  • Jabu Sedapur Bena Kayu, ruangan ini masih bersatu dengan jabu bena kayu, dan biasanya disebut juga sinenggel-ninggel. Ruang ini didiami oleh pihak Senina yakni saudara-saudaranya yang bertindak sebagai wakil pemimpin rumah tersebut.
  • Jabu Ujung Kayu, didiami oleh anak beru toa, bertugas sebagai pemecah setiap masalah yang timbul. Ruangan ini juga biasanya disebut Jabu Sungkun Berita.
  • Jabu Sedapur Ujung Kayu, ruangan sedapur dengan jabu ujung kayu, disebut juga jabu silengguri. Jabu ini dihuni oleh anak beru dari jabu sungkun berita.
  • Jabu Lepan Bena Kayu, ruangan yang berseberangan dengan jabu bena kayu. Disebut juga jabu simengaloken dan dihuni oleh biak senina.
  • Jabu Sedapur Lepan Bena Kayu, ruangan yang sedapur dengan jabu lepan bena kayu. Dihuni oleh senina sepemeren atau separiban.
  • Jabu Lepan Ujung Kayu, dihuni oleh kalimbuh yaitu pihak pemberi gadis, dan biasanya disebut Jabu Silayari.
  • Jabu Sedapur Lepan Ujung Kayu, ruangan yang sedapur dengan jabu lepan ujung kayu. Ruangan ini dihuni oleh Jabu Simalungun Minum, dan Puang Kalimbuh yaitu Kalimbuh dari jabu silayari. Kedudukan Kalimbuh ini cukup dihormati didalam adat.

Rumah Adat Pakpak

rumah adat sumatera utara
Rumah adat pakpak mempunyai bentuk yang khas dan dibuat dari bahan kayu serta atapnya dari bahan ijuk. Bentuk desain rumah adat ini selain sebagai wujud seni budaya pakpak, juga bagian-bagian rumah adat pakpak mempunyai arti sendiri. Rumah adat pakpak disebut Jerro.
Rumah adat ini sama halnya dengan rumah adat lainnya di Sumatera Utara. Yang pada umumnya menggunakan tangga dan tiang penyangga.

Rumah Adat Mandailing

rumah adat sumatera utara
Suku Mandailing berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara, yang berbatasan dengan Provinsi Riau. Daerah Mandailing terkenal sebagai destinasi wisata alam yang memukau. Serta budaya kearifan lokal yang begitu erat dipegang oleh penduduk setempat.
Rumah Adat Mandailing dapat anda temui di kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten ini bagian dari wilayah Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Rumah adat ini biasanya disebut juga Bagas Godang. Yang mempunyai makna Bagas dalam bahasa mandailing berarti rumah sedangkan godang berarti banyak.

Rumah Adat Melayu

rumah adat sumatera utara
Adat melayu bisa anda temui di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Labuhan dan Kabupaten Serdang Begadai. Suku melayu ini mempunyai peran yang sangat penting dalam Medan sebagai Kota terbesar ketiga di Indonesia.
Rumah Adat Melayu Deli identik dengan warna kuning dan hijau, serta dinding dan lantainya terbuat dari papan. Sedangkan atapnya menggunakan ijuk.

Rumah Adat Nias

rumah adat sumatera utara
Rrumah adat Nias dinamai Omo Hada, bentuk rumah adat ini adalah panggung tradisional orang Nias. Selain itu, juga terdapat rumah adat nias dengan desain yang berbeda, yaitu Omo Sebua. Omo Sebua ini merupakan rumah tempat kediaman para kepala negeri (Tuhenori), kepala desa (Salawa), atau kaum bangsawan.
Rumah adat ini dibangun diatas tiang-tiang kayu nibung yang tinggi dan besar, serta beralaskan Rumbia. Bentuk denahnya ada yang bulat telu, ini di daerah Nias Utara, Timur, dan Barat. Sedangkan ada pula yang persegi panjang yaitu didaerah Nias Tengah dan Selatan.
Bangunan rumah adat ini tidak berpondasi yang tertanam ke dalam tanah. Dan sambungan antara kerangkanya tidak memakai paku, sehingga tahan goyangan gempa.

Rumah Adat Angkola

Angkola merupakan etnis yang berdiri sendiri, meskipun banyak orang yang menyamakan dengan mandailing. Rumah adat ini juga dinamai bagas godang seperti rumah adat mandailing. Tetapi, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya.
Rumah adat angkola atapnya menggunkan ijuk dan dinding serta lantainya dari papan. Keistimewaan rumah adat ini terletak pada warna dominan yaitu, hitam.

Rumah Adat Simalungun

rumah adat sumatera utara
Simalungan adalah etnis yang berada di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar, rumah adat ini dinamai Rumah Bolon. Rumah adat ini mempunyai perbedaan dengan lainnya, bentuk atapnya yang unik didesign berbentuk limas.
source:

Rumah Adat Sumatera Barat



Rumah Adat Sumatera Barat : Struktur, Filosofi, Fungsi dan Keunikannya


Rumah Adat Sumatera Barat – Sumatera Barat adalah salah satu dari sekian banyak provinsi di Indonesia dengan menjadikan kota Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, provinsi tersebut terletak di pesisir barat pulau Sumatera. Dibagian sebelah barat provinsi ini terdapat sebuah kumpulan pulau-pulau kecil yang bernama Kepulauan Mentawai yang bahkan masih termasuk bagian dari wilayah Sumatera Barat.
Kebanyakan di Sumatera Barat ini dihuni oleh masyarakat Suku Minangkabau dan telah diyakini sebagai penduduk asli dan sekaligus mayoritas disana. Suku Minangkabau atau lebih dikenal dengan orang Minang, memiliki ikatan dengan suku Melayu yang kini memiliki berbagai budaya dan karakteristik yang unik. Tak hanya itu, ternyata penduduk disana terkenal dengan pandai berniaga, gemar merantau, dan pintar memasak.
Selain itu, terdapat banyak sekali keunikan yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut, seperti: rumah adat, tarian, alat musik, makanan khas dan masih banyak lagi. Nah… kali ini kita akan membahas salah satu ikon budaya dari provinsi Sumatera Barat yaitu pada rumah adatnya. Agar lebih jelasnya lagi berikut penjelasan tentang rumah adat Sumatera Barat secara lengkap.

Rumah Adat Sumatera Barat



gambar rumah adat sumatera barat
Rumah Adat Sumatera Barat

Rumah adat Gadang atau Rumah Godang adalah nama bangunan khas yang sering kita jumpai di daerah Sumatera Barat. Bangunan adat tersebut juga sering disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong dan ada juga yang menyebutnya dengan Rumah Baanjuang.
Bangunan dengan bentuk model seperti itu juga banyak kita jumpai di Negeri Sembilan atau Malaysia. Akan tetapi untuk semua daerah di Minangkabau yang boleh mendirikan rumah adat tersebut hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja. Begitupun dengan sebaliknya, kawasan yang disebut dengan rantau, bangunan ini dulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.

Struktur Rumah Adat Gadang



rumah adat minangkabau
Sisi dalam Rumah Adat Gadang

Seperti yang sudah disinggung pada bab sebelumnya, bangunan yang menjadi ikon atau ciri khas dari provinsi Sumatera Barat adalah Rumah Gadang. Bangunan adat ini merupakan rumah model panggung yang berukuran besar serta memiliki bentuk persegi panjang. Hampir sama dengan rumah adat di Indonesia pada umumnya, rumah adat Minangkabau ini terbuat dari dibuat dari beberapa material yang berasal dari alam. Misalnya pada tiang penyangga, dinding dan lantainya yaitu terbuat dari papan kayu dan juga bambu, sedangkan pada bagian atapnya yang berbentuk seperti tanduk kerbau ini terbuat dari ijuk.
Selain itu ternyata ada juga yang menyebutkan bahwa pada atap dari bangunan ini diibaratkan seperti bentuk kapal yaitu dengan ukuran kecil dibawah dan yang besar dibagian atas. Kemudian pada bagian atapnya juga mempunyai lengkung keatas yang kurang lebih seperti setengah lingkaran.
Meskipun rumah adat ini hampir 100% terbuat dari alam, namun arsitektur dari bangunan ini memiliki desain yang sangat bagus dan juga sangat kuat. Selain itu rumah adat dari Sumatera Barat ini ternyata memiliki desain yang tahan gempa yang sesuai dengan kondisi geografis didaerah tersebut yang sangat rawan dengan bencana gempa. Dengan desain yang  tahan terhadap gempa tersebut, pada rumah adat Gadang ini di salah satu tiangnya ada yang menancap di tanah.

Kemudian pada tiang yang lainnya dari rumah adat ini justru menumpang atau bertumpu pada batu-batuan di atas tanah. Sehingga dengan desain yang seperti itu, pada bangunan tersebut tidak akan tubuh meskipun terjadi gempa yang kuat. Tak hanya itu, pada setiap pertemuan antara tiang dan kaso besar pada rumah adat ini tidak disatukan dengan paku, melainkan menggunakan pasak yang terbuat dari kayu. Sehingga dengan teknik sambungan seperti itu bangunan tersebut akan bergerak dengan fleksibel meski terguncang dengan getaran gempa.


struktur rumah adat gadang
Bentuk Atap Rumah Adat Minangkabau

Kemudian ada setiap elemen dari bangunan rumah adat Gadang tersebut juga memiliki makna tersendiri. Ada beberapa unsur-unsur yang terdapat pada rumah adat Gadang ini diantaranya:
  • Gojong yaitu struktur pada atap dari rumah adat ini yang seperti tanduk kerbau.
  • Singkok, sebuah dinding yang berbentuk segitiga yang berada di bawah ujung bojong.
  • Pereng, yaitu rak yang ada di bawah singkok.
  • Anjuang, merupakan sebuah lantai yang mengambang.
  • Dindiang ari, merupakan sebuah dinding yang berada di bagian samping dari bangunan rumah adat ini.
  • Dindiang tapi, yakni sebuah dinding yang terletak di bagian depan dan belakang.
  • Papan banyak, fasad depan.
  • Papan sakapiang, adalah sebuah rak yang ada di pinggir rumah.
  • Salangko, yaitu merupakan sebuah dinding yang berada di bawah rumah.

Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Gadang

Selain sebagai ikon budaya di Sumatera Barat, rumah adat Gadang hingga saat ini juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh suku Minang dan juga sering untuk mengadakan upacara-upacara, pewarisan nilai-nilai adat dan  juga sering dipakai sebagai represensi dari budaya matrilineal. Tak hanya itu, ternyata rumah adat Gadang ini juga diparcayai sebagai tempat yang sangat suci oleh masyarakat Minangkabau.


gambar rumah garang
Bangunan Rangkiang yang Terletak di depan Rumah Adat Gadang

Untuk memenuhi fungsi tersebut, bangunan ini didesain sedemikian rupa yang sesuai dengan aturan-aturan adat yang berlaku sejak lama. Adapun beberapa aturan tersebut misalnya pada pembagian ruangan berdasarkan kegunaannya, misalnya:
  • Seluruh bagian di dalam rumah adat Gadang ini adalah ruangan lepas kecuali kamar tidur.
  • Jumlah kamar yang ada di dalam rumah tersebut bergantung pada jumlah perempuan yang tinggal disana.
  • Setiap perempuan yang sudah menikah berhak mendapatkan satu kamar.
  • Untuk perempuan tua dan yang masih anak-anak mendapatkan satu kamar yang terletak di dekat dapur.
  • Kemudian untuk gadis yang masih remaja mendapatkan satu kamar yang berada di ujung dekat dapur.
  • Pada halaman depan rumah terdapat 2 buah RangkiangRangkiang yaitu bangunan yang biasanya digunakan untuk menyimpan padi dan beberapa bahan pangan lainnya.
  • Pada sayap kanan dan kiri dari bangunan tersebut terdapat sebuah ruangan anjung (dalam bahasa Minang disebut anjuang) yang digunakan sebagai tempat pengantin bersanding atau untuk penobatan kepala adat.
  • Disekitar rumah adat  Gadang ini biasanya terdapat sebuah surau kaum yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk beribadah, pendidikan dan sekaligus untuk tinggal lelaki dewasa yang belum menikah dari keluarga tersebut.

Nilai Filosofi dan Ciri Khas Rumah Adat dari Sumatera

Pada umumnya Rumah Gadang ini dibangun diatas sebidang tanah milik suatu keluarga induk. Selain itu juga diwariskan secara turun temurun kepada kaum perempuan saja. Aturan tersebut memiliki filosofi bahwa derajat kaum wanita di Suku Minang ini sangatlah dijunjung tinggi.
Adapun beberapa ciri khas dari rumah adat Suku Minang ini antara lain:
Pada bentuk puncak selalu runcing dan tampak menyerupai dengan tanduk kerbau yang memiliki arti yaitu sebagai lambang kemenangan. Dengan bentuk yang seperti tanduk kerbau tersebut sering dikaitkan dengan kisah Tombo Alam Minangkabau, yaitu sebuah kisah yang menceritakan kemenangan adu kerbau antara orang Minang dengan orang Jawa. Pada bagian atap dari rumah adat Minangkabau ini terbuat dari ijuk dan bisa bertahan hingga sampai puluhan tahun.
Rumah adat ini termasuk dalam model panggung, oleh karena itu untuk memasuki bangunan tersebut kita harus menaiki tangga kecil dibagian depan. Tangga pada rumah adat Minang ini hanya terdapat satu buah saja, dan tangga tersebut merupakan simbol bahwa penduduk Minang masyarakat yang religius.


ukiran pada rumah adat gadang
Motif Ukiran pada Rumah Adat Gadang

Pada dinding dari bangunan ini biasanya dihiasi dengan beragam motif ukiran yang diberi warna kuning, merah,dan hitam. Adapun pada ukiran tersebut biasanya juga terdapat berbagai macam motif flora dan fauna, seperti tumbuhan yang merambat, akar berdaun dan lain sebagainya. Dengan banyaknya motif-motif tersebut diyakini melambangkan bahwa penduduk Minang adalah masyarakat yang dekat dengan alam.
source:

Rumah Adat Jawa Timur

Keunikan Rumah Adat Jawa Timur, Gambar dan keterangannya



Pengertian Rumah Adat Jawa Timur

Rumah adat joglo jawa timuran merupakan rumah adat yang berasal dari provinsi Jawa Timur. Rumah adat ini mempunyai kemiripan dengan rumah adat joglo Jawa Tengah. Ciri khas rumah adat ini adalah bentuknya lebih minimalis tetapi artistik.
Selain itu rumah adat ini mempunyai filosofi dan sanepan yang terkandung didalam rumah adat ini. Sehingga rumah adat ini kental akan kebudayaan leluhur terdahulu.
Rumah adat Jawa Timur biasa dikenal dengan istilah rumah joglo yang umunya berbentuk limasan atu dara gepak. Provinsi Jawa Timur yang masih mempertahankan ciri khas rumah adat joglo banyak ditemukan didaerah Ponorogo.
Arsitektur rumah adat Jawa Timur meemilki kesamaan dengan arsitektur rumah adat Jawa Tengah. Yang masih kental dengan dasar filosofi. Pada umumnya rumah joglo terbuat dari kayu jati murni. Selain memilki kekuatan yang baik, kayu jati mampu bertahan lebih lama.
Rumah adat joglo lebih mengacu pada bentuk atapnya yang mengerucut. Hal itu mengambil stilasi dari bentuk gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang terkandung didalamnya.

Bagian-bagian Rumah Adat Jawa Timur

Bangunan rumah joglo yang dimiliki Jawa Timur memilki beberapa ciri khas pada bangunan tersebut. pada umumnya rumah joglo terbuat dari kayu jati. Kayu jati ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat dulu sebagai bahan utamanya.
Pada bangunan rumah joglo meiliki dua ruangan. Setiap ruangan tersebut memilki kegunaan masing-masing yaitu :

Pendopo

Bagian depan dari Rumah Joglo mepunyai istilah dengan pendopo dan itu juga dimilki rumah joglo lainnya. Area ini berukuran cukup luas tepat di depan rumah yang digunakan sebagai area menerima tamu.
Selain itu, pendopo digunakan sebagai balai pertemuan masyarakat Jawa untuk berdiskusi, bermusyawarah, dan bermufakat tentang acara adat maupun hajatan yang akan digelar.

Ruang Belakang

Ruangan ini pada umumnya digunakan untuk ruang dapur dankamar tidur. Setiap rumah adat tergantung pembagian pemilik dalam menentukan ruang kamar. Penyekat antara kamar satu kamar lainnya pada umumnya bukan menggunakn dinding melainkan papan kayu.
Dalam setiap rumah pasti meiliki ruangan untuk digunakan dapur, hal ini agar mendapatkan kerapian dalam sebuah rumah.

Ciri Khas Lainnya

Selain memiliki dua bagian ruangan, rumah joglo juga mempunyai ciri khas sendiri. Ciri unik yang dimiliki rumah joglo yaitu bagian atapnya menjulang tinggi, terutama bagian tenganya. Pada bagian ujung atap dihiasi dengan dengan dekorasi atap yang menjadi ciri khas rumah joglo.
Sebelum memasuki ruang utama rumah adat jawa timur terdapat makara atau selur gelung yakni sebuah pintu yang memiliki sebuah hiasan. Hiasan tersebut menurut kepercayaan adat Jawa Timur bertujuan untuk mengusir hal-hal negatif di dalam rumah.
Ruangan kamar pada rumah joglo memilki pembagaian khusus yang agar tertata rapi. Pembahasan ini saya jelaskan dibawah ini.

Kamar Kanan

Ruangan kamar ini berada di bagian kanan rumah joglo. Pada umumnya masyarakat situbondo menyebutnya dengan istilah dengan sentong tengen. Pada bagian ruangan ini terdapat dapur, pendaringan dan juga gudang yang pada umumnya digunakan untuk menyimpan peralatan pertanian.

Kamar Tengah

Ruangan ini berada pada bagian tengah rumah joglo. Pada umumnya masyarakat situbondo dengan istilah sentong tengan. Untuk masyarakat Situbondo ruangan ini dikatakan sebagai ruangan yang sakral. Pada ruangan ini pemilik menyediakan tempat tidur.
Karena pada zaman dahulu masih erat dengan kebiasaan mistis dan masih terpengaruh ajaran Hindhu dan Budha. Sehingga ruangan ini selalu diterangi oleh lampu baik siang ataupun malam hari dan terdapat kasur yang dilengkapi dengan guling, cermin dan sisir yang terbuat dari tanduk.
Selain itu pada bagian kamar tengah dilengkapi dengan ukiran yang mempunyai makna sebagai pendidikan rohani.


Kamar Kiri

Ruangan ini berada pada bagian kiri rumah joglo. Pada umumnya masyarakat Situbondo menyebutnya dengan sebutan dengan sentong kiwo. Pada kamar ini terdapat dempil yakni ruangan tidur orang tua.
Ruangan ini dihubungkan dengan pasepen atau ruangan belakang. Pada umumnya ruangan tersebut digunakan untuk dijadikan sebagai tempat membuat kerajinan.
Selain ketiga kamar yang dijelaskan diatas, rumah adat Jawa Timur terkenal dengan dekorasi pintunya. Setiap pintu rumah joglo terdapat ukiran yang diyakini masyarakat Jawa Timur sebagai agar terlindung dari hal-hal buruk yang menimpanya.
Gambar Rumah Adat Jawa Timur Situbondo
rumah adat jawa timur situbondo


rumah adat jawa timur situbondo
4.bp.blogspot.com
rumah adat jawa timur situbondo
1.bp.blogspot.com

rumah adat jawa timur situbondo
1.bp.blogspot.com

rumah adat jawa timur situbondo
i0.wp.com/www.lihat.co.id
Itulah hal-hal yang bisa kami sampaikan tentang desain rumah adat Jawa Timur yaitu Rumah Joglo Situbondo yang mengagumkan. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung.